Rabu, 24 November 2010

LELAKI PENGGENGGAM HUJAN...

Lelaki ini adalah Otak Strategi Perang “Parit”...
Di Madinah seorang Muslimah, telah mengambil hatinya
Bukan sebagai KEKASIH…. Tapi sebagai sebuah PILIHAN..
Pilihan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.
Menikah.
Iya hanya Menikah, jalan itu…

Tapi Madinah adalah tempat asing untuknya…
Madinah memiliki adat, rasa bahasa, 
dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya.
Ia berfikir, 
melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang….
Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah
berbicara untuknya dalam khithbah…

Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’.
”Subhanallaah.. wal hamdulillaah..”, girang Abud Darda’ mendengarnya
Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan.
Maka setelah persiapan dirasa cukup, 
beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah.
Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.

Saya adalah Abud Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. 
Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.

”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima Anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.
”Maafkan kami atas keterus terangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman.
Namun jika Abud Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”

Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar dari pada pelamarnya!
Itu mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga mengatakan indah karena satu alasan; reaksi Salman. Bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati.
Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.

”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abud Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”
Cinta memang tak harus memiliki…

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lelaki ini adalah Khalifah ke-4, setelah Usman bin Affan…
Dia memandang seorang anak perempuan
Di pelataran rumah seorang sahabatnya…
‘Aisyah binti Thalhah.Nama anak perempuan itu…..
Maka berkelebatlah Kenangan Tentang sahabatnya itu ….Thalhah

Thalhah lah lelaki yang mengatakan Pada perang Uhud
“Khudz bidaamii hadzal yauum, hattaa tardhaa…”
“ Ya Allah, ambil darahku hari ini sekehendakMu hingga Engkau ridha.”

Tombak, pedang, dan panah yang menyerpih tubuh dibiarkannya, dipeluknya badan sang Nabi seolah tak rela seujung bulu pun terpapas.

Tapi ia juga yang membuat Arsy Allah bergetar dengan perkataannya
Maka Allah menurunkan firmanNya kepada Sang Nabi dalam ayat ke-53 surat Al Ahzab.
Ini di sebabkan,
Ketika Thalhah berbincang dengan ‘Aisyah, isteri sang Nabi, 
yang masih terhitung sepupunya Rasulullah datang, dan wajah beliau pias tak suka.
Dengan isyarat, beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam meminta ‘Aisyah masuk ke dalam bilik.

Wajah Thalhah memerah. Ia undur diri bersama gumam dalam hati,
“Beliau melarangku berbincang dengan ‘Aisyah. Tunggu saja, jika beliau telah diwafatkan Allah, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar ‘Aisyah.”

Maka bergetarlah Langit
“Dan apabila kalian meminta suatu hajat kepada isteri Nabi itu, maka mintalah pada mereka dari balik hijab. Demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka. Kalian tiada boleh menyakiti Rasulullah dan tidak boleh menikahi isteri-isterinya sesudah wafatnya selama-lamanya.”
(QS Al Azhab 53)

Ketika ayat itu dibacakan padanya, Thalhah menangis. Ia lalu memerdekakan budaknya, menyumbangkan kesepuluh untanya untuk jalan Allah, 
dan menunaikan haji dengan berjalan kaki sebagai taubat dari ucapannya.
Kelak, tetap dengan penuh cinta dinamainya putri kecil yang disayanginya dengan asma ‘Aisyah.

‘Aisyah binti Thalhah.
Wanita jelita yang kelak menjadi permata zamannya dengan kecantikan, kecerdasan, dan kecemerlangannya.
Persis seperti ‘Aisyah binti Abu Bakr yang pernah dicintai Thalhah.
Cinta memang tak harus memiliki…

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Lelaki ini adalah sebaik-baiknya Raja
Sepeninggal Khalifah ke empat Ali Bin Abu Thalib
Hatinya, bergetar dan ia tahu, Dia telah Jatuh cinta
Pada seorang Muslimah Sholeha… Rakyatnya.

Tak ada yang istimewa Pada wanita itu dari segi kecantikannya
Justeru itu lah yang membuatnya Jatuh Cinta.
Maka dengan kekuasaanya, Ia menikahi wanita itu…
Tapi ia tak tahu DAN Ia tak pernah bisa MENIKAHI HATI WANITA ITU……

Wanita itu telah melatakan hatinya Pada pemuda desanya….
Hingga di keheningan malam, Di 1/3 terakhir,
Terdengarlah olehnya Bait-bait Puisi dalam lantunan Doa….
Tentang kerinduannya Pada pemuda desa itu…
Ia sadar Ini adalah DEKLARASI JIWA istrinya.
“Aku Tak Mencintaimu” Maka dengan berat hati
Ia ceraikanlah istrinya.

Lelaki ini adalah Muawiyyah bin Abu Sofyan
Duta pertama dari Rasulullah Saw
Yang datang dan melaporkan keadaan Kepulauan Nusantara
Kepada Nabi Saw
Cinta memang tak harus memiliki…

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Lelaki ini adalah IDEOLOG IKHWANUL MUSLIMIN
Orang no 2 yang sangat berpengaruh setelah Hasan AlBanna, pada Harokah itu..
Ia adalah lelaki Sholeh.

Dulu ia pernah jatuh cinta pada gadis desanya.
Namun gadis desa itu menikah.
3 tahun setelah Lelaki ini pergi belajar ke luar negeri untuk Belajar.
hal ini membuat ia sedih namun ia tak mau larut dalam kesedihannya.
kisah cintanya ia mulai dari awal lagi.

Ia kemudian jatuh hati pada Wanita Kairo.
Meskipun tidak terlalu cantik,
Ia tertarik pada gelombang unik yang keluar dari sorot mata wanita tesebut.
Tapi pengakuan bahwa gadis tersebut pernah menjalin cinta dengan laki-laki lain, 
membuat runtuh cinta lelaki ini.
Ia hanya ingin wanita yang benar-benar perawan, baik fisik maupun hatinya.
Akhirnya Ia membatalkan menikahi gadis tersebut.
Hal ini membuat Lelaki itu sedih cukup lama….
Sampai kemudian ia putuskan untuk menerima kembali wanita tersebut
Namun apa yang terjadi?? Ditolak.

Inilah yang kemudian membuat lelaki itu menulis roman-roman kesedihannya.
Yang luar biasa adalah, Lelaki Ini sadar dirinya berada dalam alam realiti.
Bukan dalam dunia ideal yang melulu posesif, indah dan ideal.
Kalau cinta tak mau menerimanya, biarlah ia mencari energi lain yang lebih hebat dari cinta. 

“Allah”, Energi itulah yang kemudian membawanya ke penjara selama 15 tahun.
Menulis karya monumentalnya Tafsir “Fi Zilaalil Qur’an” (dalam naungan al qur’an).
Dan Syahid di tiang gantungan.
Sendiri!!!

Tidak ada air mata, tidak ada kecupan, tidak ada sentuhan wanita.
Benar-benar sendirian!! Lelaki ini adalah
SAYYID QUTHB.

Lelaki yang Allah Maha Tahu… Bahwa dirinya Lebih di HAJATKAN LANGIT…
Daripada wanita bumi….
Cinta memang tak harus memiliki…

Pada Salman…
Pada Thalhah
Pada Mu’awiyyah
Dan
Pada Sayyid Quthb
Kita belajar
Bahwa cinta itu harus di letakan ditangan
Bukan dihati
Karena sebelum deklarasi Akad di Ucapkan
Tak ada Hak pada dirimu….!!!

Tentang Wanita yang engkau cintai itu…..!!
Engkau hanya punya doa dan ikhtiar.
Selanjutnya biarlah Allah yang menentukan akhir kisah kita…..

Salman, Thalhah, Mu’awiyyah, Sayyid Quthb.
Adalah LELAKI PENGGENGGAM HUJAN
Tak ada air mata..
Untuk mengenang kegagalan cinta mereka
Yang ada adalah air mata
Dalam doa-doa mereka.

Semoga Allah memberikan gantinya yang lebih baik
Lebih dari segala-galanya..
Di banding wanita itu…..

Sahabat…
Engkau pun Lelaki Penggenggam Hujan
Maka
Janganlah Bersedih…



Pada Salman…
Pada Thalhah
Pada Mu’awiyyah
Dan
Pada Sayyid Quthb
aku ingin menjadi seperti kalian.


Lelaki Penggenggam Hujan.
Lelaki yang bukan menyerahkan isi hati nya untuk seorang kekasih.
Tetapi untuk kepada PILIHAN.

Aku ingin menjadi seperti Salman,
memenjarakan keinginannya sehingga saat terbaik dalam dia MEMILIH.
Dan dipenjara lagi keinginannya demi saudara nya tercinta.
Biar sahaja lelaki biasa bukan Salman,pasti kan menderita.Pasti kan kejatuhan. memendamkan rasa. Kerna Salman tahu. Salman faham.Lelaki mu’min tak kan pernah menyuarakan isi hati nya untuk melamar kekasih. Salman tahu.Salman faham.Dia mahu mencari PILIHAN. Dan kerana malu yang ada sebagai seorang Mu’min diwakilkan diri nya oleh saudaranya.. Bahkan sangat indah.sanggup dia ketepikan rasa hatinya kerana saudaranya lebih dipilih wanita yang mula di cari nya sebagai Pilihan.
Salman tahu. Salman faham.itulah erti persaudaraan..

Aku ingin menjadi Thalhah. Thalhah yang sedar pada silapnya.
Tuhan,dosa ku jika gunung menanggungnya,nescaya runtuh gunung itu.
Tuhan,dosa ku jika kuhadapkan pada mahkamah dunia,akanku dihukum dgn hukuman paling dahsyat
Tuhan,dosaku jika ku hadap pada Mu,mahukah Kau ampunkan aku??

Aku ingin menjadi Muawiyah. Seorang lelaki budiman. Yang sanggup merelakan.
Juga memendamkan rasa. Kerna tidak mahu menjadi zalim.

Aku ingin menjadi seperti Sayyid Qutb. Cinta terpadu pada langkah yang ditapak.
Tak akan berganjak. Dan dikhatamkan cinta nya dengan satu keindahan iaitu KEMATIAN!!
Bahkan itulah cinta yang paling indah. Sanggup kau mati kerna cinta mu wahai Syeikh.
Dan langkah mu mahu ku tapak wahai Syeikh...

Jumaat, 12 November 2010

Dunia...

Kadang-kadang kita terlalu risaukan apa yang manusia pandang pada kita.

Sampaikan Kita Rasa Malu dgn masyarakat Sekeliling....
Berbanding kita risau, apa yang ALLAH pandang pada kita.


Jika ingin berubah, tetapkanlah niat untuk Allah,

Kerna barangkali jika kita di caci dan di rendahkan, 

kita pulangkan niat kita kerana Allah...

Dan bila kita di puji dan di mulia, kita pulangkan juga kepada Allah kerana mengurniakan nikmat Nya..

Kerana mulia kita atau hina kita bukan pada manusia..

Tapi semuanya kita pulangkan pada Dia..Yang Esa…

Kagum?????

BEGITU SUKAR untuk aku MENGAGUMI seseorang 
tetapi jika dia seorang yang HEBAT ISLAMNYA, 
TEGUH dan KUAT, PEJUANG UNGGUL, 
PENUH KARISMA & MARUAH, BERANI dan 
KENTAL, BIJAK MENGATUR URUSANnya dan 
PANDAI juga mengatur BUAH LISANNYA, 
TIDAK GOYAH dengan CERCAAN dan KUTUKAN serta 
TIDAK ANGKUH  dengan PUJIAN
bahkan TETAP dengan PENDIRIANnya.

itu SUDAH CUKUP untuk aku memberi HORMAT dan KEKAGUMAN aku pada nya…


kerana bagiku BUKANLAH RUPA,
kerana CANTIK atau KACAKnya kamu,
kamu akan TETAP MATI menjadi DEBU,
kerana bagiku BUKANLAH HARTA,
kerana hartamu bertimbun, TAK LANSUNG AKU PANDANG,
kerana bagiku bukanlah PANGKAT,
kerana kini banyak berpangkat adalah Si BLUR,
kerana bagiku bukanlah KELULUSAN AKADEMIK kamu,
kerana SUDAH RAMAI ku jumpa yang BIJAK PADA KERTAS,
tapi KURANG PANDAI dalam NILAI KEHIDUPAN

Dan jangan kau marah,Kerana aku tidak memandang itu semua.

mungkin kerana aku TIDAK MENYUKAI LEMAH dan RAPUH,
dan aku MEMANDANG TINGGI pada KETEGUHAN dan KEKUATAN.
Bukan pada JASAD.Tapi pada JIWA & HATI. 
Walaupun aku BELUM TEGUH seperti itu,
tetapi aku ingin MENJADI SEPERTI ITU,
Biarpun MISKINNYA kamu,atau TIADA RUPANYA kamu,
atau TIADA PANGKAT  pun kamu, 
jika diri mu TEGUH dengan apa yang kau PEGANG,
itu sudah cukup untuk aku MEMBERI HORMAT KEPADAMU.

dan walaupun jika yang KAMU PEGANG BERBEZA dengan ku,
itu TAK MENGAPA,
Kerna bagiku adalah KETEGUHAN kamu BERPEGANG pada PRINSIP & NILAI AGAMAmu.
Yang AKU INGINKAN adalah HATI TEGUH BAGAI SINGA,
Biarpun JASADMU dan SEKITARMU nampak LEMAH,
KAU AKAN MUNCUL MENYINAR kerana KETEGUHANMU.



kadang-kadang aku bukan sahaja KAGUM, Malah terasa TERCABAR .
DAHULU, aku pernah MEMBENCI SESEORANG dalam aku KAGUM padanya.
Kini cuma aku biarkan pada rasa TERCABAR sahaja. 
Mungkin aku kadang-kala TERLEBIH BATAS.
Kerna takut juga dianggap MEMANDANG RENDAH.
Tetapi OBSESIku pada KEKUATAN dan KETEGUHAN tentang AGAMA ISLAM menagih diriku untuk MEMPERBAIKI DIRIKU.

Selasa, 9 November 2010

Dimanakah Tahap Solat Kita?

Mengapa Ibadah Sembahyang Tidak Membangunkan Insan
Dalam era membaiki diri ini, kita nilaikan sembahyang kita, nanti akan terjawap kenapa kita tidak dibantu, dan ini juga gambaran secara keseluruhannya, mengapa umat islam terbiar dan tiada pembela dan umat islam kini tidak lagi menjadi umat yang agung seperti dulu.

Golongan Pertama


Kita boleh lihat hari ini sudah ramai umat islam yang tidak sembahyang, bahkan ramai juga yang tidak tahu hendak sembahyang; mereka telah jatuh kafir. Imam Malik berkata bahawa jatuh kafir kalau tidak sembahyang tanpa sebab. Imam Syafie kata jatuh fasik (pun masuk neraka juga) kalau ia masih yakin sembahyang itu fardu.

 
Golongan Kedua

Orang yang mengerjakan sembahyang secara zahir sahaja, bacaan pun masih tak betul, taklid buta, main ikut-ikut orang saja. Belajar sembahyang maupun secara rasmi atau tak rasmi tak ada. Ilmu tentang sembahyang tiada. Golongan ini tertolak bahkan berdosa besar dan hidup dalam keadaan derhaka kepada Allah Taala.


Golongan Ketiga

Orang yang mengerjakan sembahyang, bahkan tahu ilmu mengenai sembahyang, tetapi tak boleh lawan nafsu terhadap tarikan dunia yang kuat. Jadi mereka ini sekejap sembahyang, sekejap tidak. Kalau ada masa dan mood baik; ia sembahyang, kalau sibuk dan terkocoh kacah, ada program kenduri, pesta ria, berziarah, bermusafir, letih dan penat, maka ia tak sembahyang. Orang ini jatuh fasik.

 
Golongan Keempat

 Orang yang sembahyang, kalaupun ilmunya tepat, fasih bacaannya, tetapi tak khusyuk kalau diperiksa satu persatu bacaannya, lafaznya banyak yang dia tak faham, fikirannya tak terpusat atau tak tertumpu sepenuhnya pada sembahyang yang dilaksanakannya itu disebabkan tak faham apa yang dia baca. Cuma main hafal saja. Jadi fikirannya terus tertumpu pada dunia dan alam sekelilingnya. Fikirannya mengembara dalam sembahyang, orang ini lalai dalam sembahyang. Neraka wail bagi orang jenis ini.

 
Golongan Kelima

Golongan yang mengerjakan sembahyang cukup lima waktu, tepat ilmunya, faham setiap bacaan sembahyang, fatihahnya, doa iftitahnya, tahiyyatnya, tapi tak dihayati maksud dalam sembahyang itu. Fikirannya masih melayang mengingatkan perkara dunia, dek kerana faham saja tetapi tidak dihayati. Golongan ini dikategorikan sebagai sembahyang awamul muslimin.

 
Golongan Keenam

Golongan ini baik sedikit dari golongan yang ke lima tadi, tetapi main tarik tali di dalam sembahyangnya, sekali sekala khusyuk, sekali sekala lalai pula. Bila teringat sesuatu di dalam sembahyangnya, teruslah terbawa-bawa, berkhayal dan seterusnya. Bila teringat Allah secara tiba- tiba, maka insaf dan sedarlah semula, cuba dibawa hatinya serta fikirannya untuk menghayati setiap kalimat dan bacaan di dalam sembahyangnya. Begitulah sehingga selesai sembahyangnya. Ia merintih dan tak mahu jadi begitu, tapi terjadi jua. Golongan ini adalah golongan yang lemah jiwa. Nafsunya bertahap mulhamah (ertinya menyesal akan kelalaiannya dan cuba baiki semula, tapi masih tak terdaya kerana tiada kekuatan jiwa). Golongan ini terserah kepada Allah. Yang sedar dan khusyuk itu mudah-mudahan diterima oleh Allah, mana yang lalai itu moga-moga Allah ampunkan dosanya, namun tiada pahala nilai sembahyang itu. Ertinya sembahyangnya tiada memberi kesan apa apa. Allah belum lagi cinta akan orang jenis ini.

 
Golongan Ketujuh

Golongan yang mengerjakan sembahyangyang tepat ilmunya, faham secara langsung bacaan dan setiap lafaz di dalam sembahyangnya. Hati dan fikirannya tidak terbawa-bawa dengan keadaan sekelilingnya sehingga pekerjaan atau apa pun yang dilakukan atau yang difikirkan diluar sembahyang itu tidak mempengaruhi sembahyangnya. Walaupun ia memiliki harta dunia, menjalankan kewajiban dan tugas keduniaan seperti perniagaan dan sebagainya namun tidak mempengaruhi sembahyangnya. Hatinya masih dapat memuja Allah di dalam sembahyangnya. Golongan ini disebut orang-orang soleh atau golongan abrar ataupun ashabul yamin.

 
Golongan Kelapan

Golongan ini seperti juga golongan tujuh tetapi ia mempunyai kelebihan sedikit iaitu bukan saja faham, dan tak mengingati dunia di dalam sembahyangnya, malahan dia dapt menghayati setiap makna bacaan sembahyangnya itu, pada setiap kalimah bacaan fatihahnya, doa iftitahnya, tahiyyatnya, tasbihnya pada setiap sujudnya dan setiap gerak gerinya dirasai dan dihayati sepenuhnya. Tak teringat langsung dengan dunia walaupun sedikit. Tapi namun ia masih tersedar dengan alam sekelilingnya. Pemujaan terhadap Allah dapat dirasai pada gerak dalam sembahyangnya. Inilah golongan yang dinamakan golongan Mukkarrabin (Yang hampir dengan Allah).

 
Golongan Kesembilan

Golongan ini adalah golongan yang tertinggi dari seluruh golongan tadi. Iaitu bukan saja ibadah sembahyang itu dijiwai di dalam sembahyang malahan ia dapat mempengaruhi di luar sembahyang. Kalau ia bermasalah langsung ia sembahyang, kerana ia yakin sembahyang punca penyelesai segala masalah. Ia telah fana dengan sembahyang. Sembahyang telah menjadi penyejuk hatinya. Ini dapat dibuktikan di dalam sejarah, seperti sembahyang Saidina Ali ketika panah terpacak dibetisnya. Untuk mencabutnya, ia lakukan sembahyang dulu, maka di dalam sembahyang itulah panah itu dicabut. Mereka telah mabuk dengan sembahyang. Makin banyak sembahyang semakin terasa lazat, sembahyanglah cara ia nak lepaskan kerinduan dengan tuhannya. Dalam sembahyanglah cara ia nak mengadu-ngadu dengan Tuhannya. Alam sekelilingnya langsung ia tidak hiraukan. Apa yang nak jadi disekelilingnya langsung tak diambil peduli. Hatinya hanya pada Tuhannya. Golongan inilah yang disebut golongan Siddiqin. Golongan yang benar dan haq.

 
Setelah kita nilai keseluruhan sembilan peringkat sembahyang itu tadi, maka dapatlah kita nilai sembahyang kita di tahap yang mana. Maka ibadah sembahyang yang boleh membangunkan jiwa, membangunkan iman, menjauhkan dari yang buruk, boleh mengungkai mazmumah, menanamkan mahmudah, melahirkan disiplin hidup, melahirkan akhlak yang agung ialah golongan tujuh, lapan dan sembilan sahaja. Sembahyangnya ada kualiti, manakala golongan yang lain jatuh pada kufur, fasik dan zalim.

Jadi dimanakah tahap sembahyang kita? Perbaikilah diri kita mulai dari sekarang. Jangan tangguh lagi. Pertama-tama soalan yang akan ditujukan kepada kita di akhirat nanti ialah solat atau sembahyang kita.

Marilah bersama membaiki solat kita agar segera dapat bantuan dari Allah, agar terhapuslah kezaliman, semoga tertegak kembali daulah Islam.

Wallahualam bissawab

Khamis, 4 November 2010

Pemberitahuan...

Salam...

Saya Mohon Maaf kerana tidak dapat update blog ini untuk beberapa hari...

Sebarang Pertanyaan, Anda Boleh email terus kepada saya...


*tt bz skit je... hehe :-D

Rabu, 3 November 2010

AL-KISAH : JGN TAKUT KAWIN AWAL...

Nota : Bagaimana seorang pelajar tahun akhir universiti yang hampir bunuh diri kerana depresi (tekanan) setelah ditinggalkan kekasih mengubah kehidupannya 180 darjah menjadikannya insan yang paling bahagia di muka bumi ini dengan perkahwinan di usia awal. 

Berikut adalah coretan terus dari hati dan mata pena beliau.

*****


Saya berusia 21 tahun, dan sudah berkahwin. Masih muda bukan? Suami saya berusia 23 tahun. Juga masih muda. Kami berdua masih belajar. Jadi, mengapa berkahwin? Kalau ikut kata mak ayah, "Nak bagi bini makan apa? Pasir?"


Perjalanan cinta saya tidak mudah. Sebelum berkahwin, saya pernah teruk dikecewakan bekas kekasih. Dia minta masa 3 tahun dari tarikh kami 'declare', untuk bersedia untuk berkahwin. Hampir 3 tahun, saya ditinggalkan untuk perempuan lain. Kecewa? Sudah tentu. Jujur, saya hampir bunuh diri. Saya mengalami tekanan hidup sehingga tidak berhubung dengan dunia luar.


Tapi selepas itu baru saya sedar kehadiran suami saya yang sudah 4 tahun menunggu peluang. Pada mulanya, saya ingat sekadar 'cinta rebound', tetapi selepas 2 bulan berkenalan dan bercintan, suami saya melamar untuk berkahwin. Pada mulanya, saya ingat satu gurauan. Akhirnya si dia berani hubungi ayah saya dan minta izin untuk berkahwin kerana takut kehilangan saya lagi.


Ayah saya pun dahulu berkahwin ketika belajar; ketika beliau tahun 1 peringkat ijazah.


Suami saya pelajar perubatan tahun 3, dan saya cuma tinggal 2 bulan untuk mengakhiri pengajian. Ayah saya bersetuju memandangkan saya sudah kecewa, takut juga pisang berbuah dua kali. Akhirnya, kami berkahwin. Dengan mahar RM 200, sebentuk cincin emas, tiada hantaran, tiada majlis, kami bernikah.


Simple bukan? Kenapa perlu pening?


Kalau anda lelaki, anda mesti ingin berikan segala yang terbaik untuk bakal isteri anda.


Dan, kalau anda perempuan seperti saya, semestinya inginkan hantaran yang tinggi (lulusan ijazah sekarang, hantaran RM10K ke atas). Perlu tidak?


Maaf perempuan, kalau terasa. Saya bukan jual diri, saya tidak perlukan hantaran RM10-20K. Saya tidak letak harga untuk nilai diri sendiri dan harga cinta saya. Ini masalah kalau kita kahwin cara Melayu; bukan cara Islam.


Saya perempuan lulusan ijazah, saya ada tulang 4 kerat, dan saya boleh berusaha, kenapa perlu mengharap dengan lelaki? Suami bukan untuk dibebani, tapi untuk disenangi. Isteri bukan untuk dibeli, tapi untuk dikasihi.


Kos kahwin sekarang paling rendah pun RM20K serba serbi. Hantaran, majlis, belum baju, pelamin. Tapi cuba fikir, perlu tidak? Baju raya kan masih ada, cantik lagi. Kasut raya pun masih baru.


Kenapa perlu buat majlis di hotel, dewan orang ramai kan ada? Kalau rasa sangat mahal untuk katering, boleh upah orang masak, tinggal sediakan bahan dan peralatan. Bersanding tak perlu, buat penat badan duduk macam tunggul depan orang.


"Seganlah. Nanti orang kata apa."


"Isk, buat malu belajar tinggi-tinggi, tak dapat hantaran."


Hai, ni mentaliti Barat. Bagi yang beragama Islam, ingat rukun nikah.


Tanggungjawab selepas kahwin yang penting. Lebih baik duit sewa pelamin jadi duit persiapan untuk anak pertama. Prioritikan penggunaan duit anda. Kos bersalin bukan murah. Kalau di hospital kerajaan, paling kurang perlu ada RM400-500. Tapi di hospital swasta, minimum RM2000. Kos ada anak sangat tinggi sekarang.


Pernah cuba lihat harga setin susu bayi di pasar? Harga lampin pakai buang? Dan sekarang, anda masih terfikir pelamin itu penting? Ini tak kira duit nak beli kenderaan, beli rumah. Pening!!


Jadi jangan bebankan diri anda dengan majlis perkahwinan yang membazir dan tidak perlu.


Saya bahagia sekarang. Boleh keluar dengan suami tanpa rasa takut dan malu, disentuh lelaki bukan mahram. Dan suami saya tidak perlu takut saya diambil lelaki lain seperti dahulu. Apa semua yang pasangan bercinta lakukan, kini kami lakukan dengan halal. Dan kami boleh lakukan lebih dari itu, dengan halal. Tidak perlu risau. Kami aman dan bahagia. Saya dan suami masih bercinta. Masih belajar mengenal sesama sendiri. Dan percayalah, tak guna bercinta lama-lama.


Seganlah keluar dengan pasangan yang tidak halal untuk anda. Saya dan suami, masih seperti pasangan yang baru bercinta. Saya mampu tanggung hidup sendiri, kerja dan cari duit sendiri. Buat apa menyusahkan suami? Dan suami berusaha belajar bersungguh-sungguh (bagi pelajar perubatan, anda faham maksud saya), untuk mendapat keputusan yang cemerlang. Saya tahu ego lelaki tercabar, tetapi saya jujur cintakan suami saya. Saya tak ingin jadi beban, cukup asal dia berasa senang dengan saya.


Tidak perlu nafkah yang besar, semampu yang ada saya terima.


Bakal-bakal isteri sekalian, bersyukurlah dengan suami anda. Dan bakal-bakal suami sekalian, hargai isteri kamu. Terima kekurangan dan kelemahan pasangan anda. Persamaan membina keserasian, perbezaan itu melengkapkan.


Rezeki Tuhan ada di mana-mana. Jangan putus asa. Berkahwinlah! Semoga anda semua merasa tenang dan bahagia.


"Dan antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya bahawa Dia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki) isteri-isteri daripada jenis kamu sendiri, supaya kamu BERSENANG HATI dan hidup MESRA dengannya, dan dijadikan di antara kamu (suami isteri) perasaan KASIH SAYANG dan BELAS KASIHAN." (Surah Ar-Rum, 21)




sumber: testi.iluvislam.com


*bahagianye kawin dpt restu mak bapak walaupun dgn tiada hantaran dan mas kawin yg sedikit... takda susah² pasangan yg nak kawin tu kumpul duit ribu riban yer...

Isnin, 1 November 2010

Surat untuk Bakal Isteri...

Kehadapan bakal isteri ku (yang solehah)
Saya menulis surat ini bukan lah kerana dicabar oleh sesiapa pun… tapi…saya ...
menulis ini adalah kerana kehendak saya...
so, saya nak awak baca surat ni perlahan-lahan.
tak perlu laju-laju ya...

Jadi, wahai bakal isteri ku (yang solehah)…
saya dah sampai 1 tahap dah tak kenal siapa sebenarnya awak ni…
dan saya takde ilham nak cari kat mana sebenarnya awak ni sekarang…
tapi bila sampai di suatu hari yang pasti…
bila kita dah berjumpa…
saya harap awak mampu terima saya seadanya…
seperti mana saya pasti terima awak dan diri awak se”ada”nya.
Lagi pun,
saya tahu yang awak ni memang manja & comel.
dan baik…
dan rajin...
dan alim...
dan cun...

mungkin awak ada tapak tangan yang tembam
atau awak punya cara jalan macam penguin…?
bestnya…

Saya berharap…
bila saya tertengok facebook awak nanti…
sama ada akaun yang asli mahupun akaun yang tiruan…
awak tak letak gambar-gambar awak yang nampak aurat kat facebook.
sebab…
setahu saya…
kalau perempuan tu comel…
mesti nak tunjukkan ke seluruh dunia…
macam lah awak seorang aje yang comel…
saya yang hensem ni takde pun nak letak gambar kat facebook tunjuk ke seluruh dunia....
boleh je hidup walaupun banyak kali kena aniaya….
 
Mmm…
Lagi 1…
gambar kat facebook tu…
jangan lah nak dedah sana dedah sini…
malu saya…
awak pun tau kan…
perempuan ni ibarat coklat Ferrero Rocher…
bila berbalut dengan pembalut…
walaupun coklat tu jatuh ke lantai pun orang masih nak lagi...
tapi kalau dah tak berbalut, bila jatuh ke lantai, semua buat tak tau aje…kan ?
ada tu, kalau boleh, ada yang nak pijak lagi. awak pun nak kena pijak ke ?
Lagi pun, awak kan tahu…
tak ada lelaki di dunia ni yang nak kahwin dengan perempuan yang ehem2…

Wahai bakal isteri ku (yang solehah)
saya tak tahu pasal masa depan saya…(lebih-lebih lagi di alam akhirat)
tapi saya pasti saya nak kekal berada di jalan yang lurus…
saya tak tahu berapa banyak duit yang saya akan ada…
tapi yang pastinya saya tahu saya lelaki yang tak putus asa…
jadi…
dengan kata lain,
saya mungkin tak akan mampu kasi rumah 10 tingkat kat awak.
saya juga mungkin tak mampu kasi awak 10 kilo emas + intan + berlian.
harap awak tak kisah dengan diri saya yang tak berharta ni…
kan harta saya ni boleh dirampas…
bila-bila masa aje Allah boleh tarik…
Tapi kalau setakat kasi awak 2 hingga 8 orang anak-anak yang comel,
saya okay je….

Dalam 2~3 tahun,
kita berdua mungkin akan ada 2-3 orang anak kan...?
Tapi tu tak termasuk yang kembar tau…

Wahai bakal isteri ku (yang solehah)…
Bila kita ada rumah nanti…
saya tak kisah kalau awak nak bekerja…
tapi lagi bagus kalau awak duduk aje rumah jaga saya kan…?
saya bukan mintak dilayan bagai raja walaupun saya ehem2...
tapi kalau saya balik dari kerja tu…
apa salahnya tanggalkan stokin saya,
urut bahu saya…
sediakan minum petang saya…
tapi kalau awak tak nak buat…
tak apa…saya boleh tambah lagi 1 (cukupkan 2).
lagi pun, bila saya tambah lagi 1, kurang la sikit beban awak…
nampak tak ? saya memang prihatin…?
tapi mana mungkin awak setuju kan ?
 
Mmm... awak nak tau…
saya tak mengharapkan yang awak…
adalah gadis lemah lembut dan ikut semua kata-kata saya…
kalau awak lebih kepada kasar (macam lelaki) pun apa salahnya...
tegas & keras itu menarik apa…?
kalau boleh…lebihkan kat bahagian mengada-ngada dan keras kepala awak tu.
saya suka... senang la saya nak ajak bergaduh kalau macam tu...
sebab kalau di ikutkan…saya tak suka perempuan yang lemah lembut sangat…
nanti tak meriah rumah tangga… So kalau sekali sekala bergaduh,
best jugak kan? Lagi pun,…
kita gaduh siang-siang je,
bila dah nampak katil di malam Jumaat malam kasih sayang, kita berbaik lah...

Tambahan pulak bagi kita,
setiap malam kan malam Jumaat…

Wahai bakal isteri ku (yang solehah)…
Saya harap awak reti jaga diri sebelum jumpa saya…
kalau boleh…
jangan couple banyak-banyak…
tak pernah couple lagi bagus…
tapi kalau dah couple tu…
jangan buat yang bukan-bukan dengan jantan you tu...
Bila dating tu…
jangan nak mengada-ngada keluar berdua-dua sampai kena tangkap pulak…

jantan you tu bukan boleh percaya sangat…
kebanyakkannya nak sedap-sedap aje...
sebab kalau dah jantan…
mesti bermulut manis.

Nama pun dah jantan, mestilah buaya…
tapi kalau namanya lelaki, cukup BERBEZA.
 
Akhir kata dari saya…bila kita nikah & kahwin nanti…
awak masak, saya makan...
saya imam, awak makmum
saya baca doa, awak aminkan..
awak merajuk, saya pujuk.
SEMPURNA, kan ???
Habis tu…cepat lah cari saya...!!!
saya takut lah nak cari “awak”…takut tersalah pilih betina lain...
awak pun mesti taknak jadi isteri ke-2 saya kan. ?

hehehe...

10 pesanan berguna untuk kehidupan...

1. Senyum itu tanda kemesraan, diberi kepada manusia dianggap sedekah. Ketawa itu lambang kelalaian. Selalu dilakukan hati akan mati. Dibuat di hadapan manusia menghilangkan maruah
diri.

2. Setiap kesalahan yang dilakukan jadikanlah pengajaran, insaflah ini tanda kelemahan diri, kesalilah keterlanjuran itu dan berazamlah tidak mengulanginya lagi.

3. Syukur nikmat dan sabar di dalam ujian amat mudah diucapkan tetapi amat sulit dilaksanakan.

4. Kesenangan dan kemewahan selalunya membawa kepada kesombongan dan kelalaian. Kesusahan dan penderitaan itu, selalunya membawa kekecewaan dan putus asa, kecuali orang yang mukmin.

5. Di antara tanda-tanda orang-orang yang sombong itu cepat melahirkan sifat marah, suka memotong percakapan orang, suka bermujadalah yakni bertegang leher, nampak di mukanya rasa tidak senang jika ada orang yang lebih darinya di satu majlis, bercakap meninggikan suara, pantang ditegur, tidak ada tanda-tanda kesal di atas kesalahan.

6. Orang yang sudah hilang sifat marah - dayus, cepat melahirkan sifat marah - lemah mujahadah. Orang yang ada sifat marah tapi dapat disembunyikan kecuali di tempat-tempat yang munasabah inilah manusia normal.

7. Tahu diri kita hamba itu adalah ilmu, merasa diri kita itu hamba itu penghayatan, yang kedua inilah akan lahir sifat tawaduk, malu, khusyuk, takut, hina dan lain-lain lagi sifat kehambaan.

8. Jika kita mengingati dosa, kita tidak nampak lagi kebaikan kita, apatah lagi untuk dibanggakan.

9. Lahirkan kemesraan kita sesama manusia kerana itu adalah haknya tapi jangan putus hati kita dengan Allah, ini adalah hakNya pula.

10. Apabila rasa senang dengan pujian, rasa sakit dengan kehinaan menunjukkan kita ada kepentingan peribadi, tanda kita tidak ikhlas membuat kebaikan.